Selasa, 11 Maret 2008

Menolong Seorang Nenek Tua

Pada suatu pagi yang cerah, Mimi seekor tikus mungil dan temannya Rosi, sedang pergi berjalan-jalan ke taman raya. Ditengah perjalanan, Mimi melihat seekor kucing yang sedang menerkam seorang nenek tua. Melihat itu, Mimi langsung menarik tangan Rosi dan pergi berlari ke arah nenek tua itu. “ Apa yang mau kamu lakukan?.” Tanya Rosi. “ Ayo selamatkan nenek tua itu!. ” Jawab Mimi dengan tergesa-gesa. Sekilas Rosi memandang nenek tua itu dan berkata dengan rasa kasihan. “ Baiklah!. ”
Setelah sampai tak jauh dari peristiwa tersebut, Rosi langsung menyusun rencana untuk menghadapi kucing tersebut. “ Baiklah Mimi, sekarang kita akan menyusun rencana untuk mengalahkan kucing itu.” Kata Rosi. “ Aku sudah mempunyai rencananya.” Sergah Mimi. “ Apa itu?.” Tanya Rosi. “Begini, aku akan masuk ke dalam lubang kecil dekat pohon. Lalu aku akan menarik ekor kucing itu, dan mengikat ekornya pada dahan kecil dan tebal disebelah pohon itu. Nah, setelah itu, pasti kucing itu akan meronta-ronta. Dan tugas kamu Rosi, kamu akan menggunakan bahasa isyarat untuk mengajak nenek itu pergi selagi kucing tersebut masih meronta-ronta. Misalnya menarik rok nenek itu.” Usul Mimi. “ Baiklah!” kata Rosi.
Mimi pergi mengendap-endap mendekati pohon itu. Dengan berhati-hati, Mimi mulai menarik ekor kucing itu dan mengikatnya ke dahan disebelah pohon tersebut. Si kucing berteriak meronta-ronta. “ Meaawww..! meaaaww.” Teriak kucing tersebut. Dengan sigap Rosi pergi berlari dan menarik-narik rok nenek itu. Nenek itu melayangkan pandangannya ke arah Rosi. Ia pun langsung mengikuti kemana arah Rosi mengajaknya pergi.
Setelah keluar dari taman, nenek tua itu mengangkat Rosi dan mengucapkan terima kasih. “ Terima kasih ya tikus mungil!.” Ucap nenek tersebut. “ Sama-sama nek.” Balas Rosi. Ia pun pergi meninggalkan Rosi.
Tak lama setelah itu Mimi datang menghampiri Rosi dan berkata, “ Alangkah enaknya ya jika kita berbuat kebaikan.” Ucap Mimi. “ Ya, kita serasa telah melakukan suatu kebaikan yang dinilai tuhan sangat mulia sekali.” Rosi ikut menambahi. Mereka pun berjalan meninggalkan taman raya dengan rasa bangga.